Sunday, 23 June 2013

PACARAN KUDUS part 2

After read the PACARAN KUDUS part 1, gue yakin pasti banyak yang agak2 nga suka, gimana seh caranya menahan napsu2 seperti itu, gue bisa bilang itu nga gampang, karena gue juga udah pernah jatuh dalam hal nga kudus satu ini. Ini sebagai refleksi aja, gue pernah dekat dengan 1 orang cowo (pas kuliah) dan yah bener seperti kata Grace Suryani, kecenderungannya besar untuk keep in together as long as we can, gandengan (lebih tepatnya gue yang gaet), rangkul dan pelok2 (eh notes pelokannya 5 detik doank trus udah), bahkan bobo siang dikamar dia, untungnya kita masih cukup sadar diri kaga sampe cium2. hahaha. Anyway sekarang gue sangat menyesal loh dengan tindakan gue dulu. bukan karena pada akhirnya gue nga jadian sama dia, tapi gue merasa dulu gue terlalu emosional (masih ABG, ababil dan blom ngerti) hahaha. tapi pada akhirnya ketika Tuhan memang tidak berkenan dengan perilaku gue, Dia sendiri yang menjauhkan kita berdua, karakter kita masing2 masih duniawi. Gue malah bersyukur, untung co itu juga anak Tuhan, sehingga kita juga masih mampu menjaga batasan2 fisik. Coba kalo bukan, udah abis gue di grepe2. hahaha.
nb : ciri orang berdosa : suka memberi pembelaan (cek brp byk pembelaan gue). hahaha

Anyway kebaktian hari ini di gereja, sebenernya bukan membahas mengenai pacaran Kudus, tapi gue merasa khotbahnya nyambung ke pergumulan hidup gue belakangan ini. Khotbahnya itu tentang bagaimana kita sabar dalam menghadapi penderitaan, gue mengkorelasikan bagaimana kita bertahan dengan hidup yang harus menjaga kekudusan (menjaga kekudusan itu pasti menderita karena menjaga kekudusan itu sulit dan penuh tantangan). ada satu point yang disebutkan pembicara kalau kita bisa bertahan dalam penderitaan pasti karena ada teladan orang2 kudus, pembicara itu menyebutkan beberapa nama tokoh Alkitab, tapi gue me-link-kannya dengan orang2 yang ada disekitar gue dan gue langsung melirik ke kanan gue, ada 2 orang yang mereka mungkin nga sadar, kalau mereka menjadi teladan untuk hidup gue. yang 1 cewe, teladan karena hidup dia bener2 Alkitabiah, kecintaannya akan Firman Tuhan bikin gue sujud sungkur, gilak banget dah, dan gue mau belajar untuk seperti dia, taat akan Firman Tuhan dan juga bisa aplikasikan dalam kehidupan sehari2. yang 1 lagi cowo, dan dia memberi image mengenai Godly man, Godly family leader and Godly leader.

Tahukah kamu kalau ada orang2 yang menjadi teladan disekitar kita, itu memberi pengharapan yang besar dalam hidup kita. Kalau sekedar dalam kisah di Alkitab, mungkin nga merasuk ke jiwa, tapi kalo orang2 itu hidup dan ada di samping kita. it feels different...! dua orang yang kebetulan duduk disebelah gue ini pasti nga tahu kalo gue meng-admire mereka. hahaha. Anyway, sadar nga sadar, ada yang melihat ke gue dan menjadikan diri gue point pengharapan mereka, maka itu gue harus benar2 kudus dihadapan Allah (bukan dihadapan manusia). gue bisa bilang begini karena ada yang pernah ngaku ke gue, anak remaja, dia dulu gue layani pas remaja, 2 tahun lalu kita retreat bareng dan dia bilang begini (gue lupa ucapannya kaya apa) "makasih yah ci, dulu udah jadi pembimbing saya, saya bisa begini sekarang karena cici" dan gue cuman bengong, padahal dulu gue nga berasa ngapa2in, bahkan dia itu bukan anak bimbingan gue (gue nga punya KTB/KK kecil.) dia admire melihat karakter dan sikap gue, terutama dalam hal pelayanan. dia mengucapkan itu dalam rangka appreciate tindakan gue. dan gue tersentuh.

Everybody should have mentor of life. Mentor utama kita tentu Tuhan sendiri. tapi seberapa pun umur kita, kita butuh mentor didunia. ketika kita masih kecil kita punya orang tua, ketika remaja kita punya cici2/koko2 gereja, ketika dewasa, kita punya orang2 yang lebih dewasa lagi atau bahkan teman sendiri. Tentu saja jangan hanya bergantung di "ceramahin" mentor, tapi ingat ada junior2 yang melihat keatas, maukah engkau jadi teladan bagi generasi muda ini?

Demikian dalam hal pacaran, gue punya idealis pacaran yang kudus, gpp gue harus cerewet dan ngomel atau marahin orang2 yang nga kudus, karena kalo memang itu nga sesuai dengan Firman Tuhan. Jangan biarkan dunia ini semakin jatuh. Gue nga mau kompromi soal kekudusan ini, gue percaya Tuhan nga akan kompromi kasih gue pasangan yang sama2 kudus. Eh iyah, idealis pacaran kudus gue kaya apa? let me mention a bit : batasan fisik : nga pelok2, nga cium2, paling mentok cipika-cipiki 2 detik saja dan itu hanya event (birthday atau congrating), gandeng oke tp nga sering2 (keringetan entar), rangkul sekali2 (pegel kalo kelamaan). batasan lainnnya terutama dalam waktu, tetep akan rasional, berkunjung tidak malam2, pulang nga malam2, udah pulang masing2 nga chat sampe subuh. *bertolak belakang sama erni yang dulu* hahahha. I think is a must. When you appreciate your time of togetherness, everything will be perfect in time.

Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus didalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis : "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus". - 1 Petrus 1 :14:16


No comments:

Post a Comment